ABU NAWAS DIHUKUM MATI
Alkisah, Abu Nawas bertugas menjadi pengawal raja.
Kemanapun raja pergi Abu Nawas akan selalu berada didekatnya. Pada suatu hari
sang raja membuat undang-undang tentang kebersihan lingkungan, dimana dalam
salah satu pasal didalamnya berbunyi ; “DILARANG
BUANG AIR BESAR DISUNGAI KECUALI RAJA ATAU SEIZIN RAJA” Pelanggaran Atas Pasal
Ini Adalah Hukuman Mati. Suatu hari sang raja mengajak Abu
Nawas berburu kedalam hutan, tiba tiba saja raja kebelet pengin buang air
besar, karena sudah tidak tahan maka sang raja buang air besar disungai yang
airnya mengalir kearah utara. Setelah para pengawalnya menyiapkan tempat untuk
raja buang hajat sang rajapun menyelesaikan hajatnya sambil mengelus perut
buncitnya sambil bergumam,.."Aghhh,..Lega,...!!"
Ketika raja hendak beranjak pergi dia dikagetkan oleh
sebuah kotoran yang terbawa arus sungai dari selatan. Raja murka sambil
berteriak memanggil pengawal setianya si Abu Nawas.
Raja : "Pengawal,...!!!,...Heh Abu Nawas di mana kamu??!!"
Abu Nawas : "Hamba paduka,..!" Terlihat abu nawas berlari dari semak di bawah pohon dekat sungai sebelah
selatan sambil mengencangkan ikat pinggangya.
Raja : "Lihat itu,..siapa yang berani buang kotoran di sungai tanpa seijin
dariku,..tangkap dan bawa kekerajaan, aku akan menjatuhkan hukuman mati padanya
tak perduli siapapun dia,...cepat..tangkap dia!!!"
Abu Nawas : "a...a...begini ba,..ba,..baginda
raja,..saya,...saya,...."
Abu Nawas terlihat sangat gugup,.tiba tiba seorang
prajurit berkata pada sang raja,..
Prajurit : "Ampun baginda raja,..kotoran tersebut adalah milik Abu Nawas
paduka,..."
Raja : "Apaaaa,...??!!!
berani benar kamu Abu Nawas,... engkau sudah aku angkat sebagai pengawalku tapi
kamu melanggar undang undang yang aku buat,..!! tak perduli siapapun dia
Prajurit,...!!tangkap Abu Nawas dan bawa ke istana aku akan memberinya hukuman
mati,..!" Abu Nawas dibawa ke
pengadilan dan raja memberinya vonis Hukuman MATI.
Sebelum hukuman mati dilaksanakan, raja memberi
kesempatan kepada Abu Nawas untuk membela diri.
Abu Nawas : "Baginda raja yang mulia,..hamba rela dijatuhi hukuman mati,
hamba hanya ingin menyampaikan alasan hamba buang hajat bersama paduka raja waktu
itu. Yang hamba lakukan adalah bukti kesetiaan hamba kepada paduka raja. Hamba
selalu menemani kemanapun paduka pergi,.saat senang maupun susah dan saat di
medan perang sekalipun, sampai kotoran paduka rajapun harus hamba kawal dengan
kotoran hamba. Hanya itu pembelaan dari hamba paduka,.."
Raja tertegun mendengar perkataan Abu Nawas dan
membatalkan hukuman matinya, bahkan raja memberikan Abu Nawas hadiah sebuah
rumah dan perahu kecil untuk tempat kotorannya apabila mengawal kotoran sang
raja.
( SELESAI )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar