1. Kingdom
Plantae
Kingdom
plantae memiliki ciri-ciri yaitu sel eukariota (inti sel memiliki selaput inti
atau karioteka), dinding sel dari selulosa, berklorofil, dan bersel banyak.
Plantae ada yang belum memiliki jaringan pembuluh (xilem dan floem), yaitu
lumut (Bryophyta). Plantae yang sudah memiliki jaringan pembuluh, yaitu
tumbuhan paku (Pteridophyta) dan tumbuhan berbiji (Spermatophyta).
a. Lumut
(Bryophyta)
Lumut
sudah memiliki batang dan daun, namun akarnya berupa akar semu (rizoid). Lumut
berkembang biak dengan spora dan mengalami pergiliran keturunan (metagenesis),
yaitu fase gematofit (membentuk gamet)dan fase sporofit (membentuk spora).
Lumut dibagi dalam tiga divisi, yaitu divisi lumut hati (Hepaticophyta), lumut
tanduk (Anthocerotophyta), dan lumut sejati (Bryophyta).
b. Tumbuhan
paku (Pteridophyta)
Tumbuhan
paku sudah memiliki akar, batang, dan daun yang sejati sehingga disebut
kormofita. Tumbuhan paku berkembang biak dengan spora disebut kormofita
berspora. Tumbuhan paku mengalami pergiliran keturunan (metagenesis), yaitu
fase gametofit (membentuk gamet) dan fase sporofit (membentuk spora). Contoh :
suplir, paku tiang, dan paku sarang burung.
c. Tumbuhan
biji (Spermatophyta)
Tumbuhan
berbiji disebut tumbuhan berbunga (Antophyta). Tumbuhan biji dibagi menjadi
dua, yaitu tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup
(Angiospermae) adalah melinjo (Gnetum gnemon), pakis haji (Cycas rumphii),
pinus (Pinus merkusii), dan cemara.
Angiospermae
dibagi menjadi dua, yaitu tumbuhan berkeping tunggal (monokotil), misalnya
padi, jagung, kelapa, dan tumbuhan berkeping ganda (dikotil), misalnya magga,
jeruk, dan rambutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar