Selasa, 23 Agustus 2016

cerita nelayan

Kisah Hidup Sang Nelayan

Disuatu desa kecil yang berada di dekat pantai, ada satu keluarga yang hidup bahagia walaupun mereka hidup seadanya. Pak Bayu hanyalah seorang nelayan biasa yang setiap hari berlayar ke laut untuk mencari ikan. Ikan tersebut akan dijual oleh Ibu Susana di pasar. Ibu Susana adalah istri pak Bayu. Mereka sudah lama menikah dan memiliki satu orang anak yang bernama Iqbal. Ibu Susana dan pak Bayu sangat menyayangi anaknya. Mereka membesarkan Iqbal dengan penuh kasih sayang, sekalipun penghasilan pak Bayu yang hanya pas-pasan untuk makan. Tetapi, pak Bayu tetap bekerja keras untuk membiayai kebutuhan hidup keluarganya. Dengan lahirnya Iqbal, maka biaya hidup pak Bayu bertambah banyak. Semenjak Iqbal lahir, pak Bayu harus memenuhi kebutuhan yang harus dipenuhinya yaitu membeli susu untuk Iqbal. Namun, karena penghasilan pak Bayu yang tidak menentu setiap harinya membuat pak Bayu sedih. Terkadang dia tidak bisa membelikan susu untuk Iqbal, bahkan dalam satu bulan pak Bayu hanya mampu membeli dua kotak susu karena harga susu yang sangat mahal. Dia berfikir bahwa dia tidak bisa menafkahi keluarganya dengan baik. Namun, Ibu Susana tidak pernah mengeluh dengan hasil kerja suaminya. Karena, Ibu Susana tahu bahwa bukan hal yang mudah untuk pergi ke laut dan mencari ikan. Lalu, Ibu Susana berfikir untuk membantu pak Bayu bekerja. Dia ingin mencari pekerjaan lain, selain menjual ikan di pasar. Dia berfikir bahwa di pagi hari dia menjual ikan dan di siang harinya dia membersihkan pekarangan sekolah. Namun, pak Bayu tidak setuju karena dia ingin Ibu Susana merawat Iqbal dengan baik.
Semakin hari Iqbal bertambah besar, dia bersekolah di sekolah dasar dekat rumahnya. Hari demi hari pun berlalu, Iqbal sudah menyelesaikan sekolahnya di sekolah dasar. Iqbal adalah anak yang rajin, sehingga pada saat masuk smp dia di terima tanpa tes. Pak Bayu dan Ibu Susana sangat bangga dengan anaknya itu, karena dengan kondisi yang seperti ini Iqbal masih bersemangat untuk belajar. Iqbal bersekolah dengan rajin, selain terus belajar Iqbal juga membantu orang tuanya. Pak Bayu semakin bersemangat untuk tetap bekerja keras mencari ikan di laut. Suatu hari air laut pasang, namun pak Bayu tetap pergi ke laut mencari ikan. Ketika dalam perjalanan pulang, tiba-tiba ada badai di laut dan menimbulkan ombak-ombak besar. Saat mendekati daratan, perahu pak bayu terhantam oleh ombak. Untungnya pak Bayu selamat, namun hasil ikan yang di dapatnya lepas begitu saja dan pak Bayu hanya bisa mengikhlaskan ikan-ikan tersebut. Sesampainya di rumah, pak Bayu menceritakan kejadian tersebut kepada istri dan anaknya. Mereka hanya bisa pasrah dengan kejadian tersebut dan pak Bayu tidak memiliki pekerjaan lagi, pada saat itulah Iqbal berfikir inilah saat untuk membantu orang tuanya. Sepulang sekolah Iqbal bekerja menjadi kuli angkat di pasar. Setiap hari Iqbal pulang sore karena pekerjaan itu. Setelah seminggu orang tuanya curiga mengapa Iqbal pulang sore akhir-akhir ini. Namun, pekerjaan Iqbal pun diketahui oleh orang tuanya. Orang tuanya sedih karena Iqbal bekerja demi membantu orang tuanya, sedangkan Iqbal sebentar lagi akan menghadapi ujian nasional. Lalu, Iqbal berhenti bekerja dan pekerjaan itu digantikan oleh pak Bayu.

Setelah beberapa tahun akhirnya Iqbal tiba di masa kuliah, dia mendapat beasiswa di universitas ternama. Setelah lulus Iqbal diterima disebuah perusahaan asing. Lalu, dia mengajak ibu dan ayahnya pindah ke kota. Dikota, Iqbal membuka usaha sendiri untuk dikelola oleh orang tuanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar